Minggu, 05 Agustus 2012

ADA APA DENGAN MATEMATIKA?



Seringkali orang bertanya kepada saya, kemarin kuliahnya jurusan apa? Pertanyaan yang lumrah, apalagi saat kita baru berkenalan dengan seseorang. Kadang hanyalah pertanyaan iseng-iseng sebagai pengisi jeda kosong percakapan. Namun menjadi sedikit tidak biasa ketika saya sudah memberikan jawaban.

"Jurusan Matematika".

Reaksi yang saya dapat biasanya:

"What? Itu pelajaran yang paling aq benci dari SD".

"Pasti dosen dikampusnya botak & killer ya?" 




"Anak di jurusan kamu gak ada yang cantik kan?"

"Kok kamu gak pake kacamata?"



"Pasti jago ngitung ya?"

Untuk respon terakhir saya biasanya menjawab "Iya, pastilah. 1+1=2. Pintar kan saya?"

Sedikit heran, mengapa kalau kata Matematika disebut, orang selalu bereaksi seakan-akan sedang mendengar sesuatu yang angker. Padahal nenek-nenek penjual kelapa di pasar, buta huruf, tapi ia bisa menghandle dagangannya. Itu Matematika kan? Seorang membeli tanah, kemudian mengukur panjang dan lebarnya. Itu Matematika kan? Saat membaca buku resep, bahan-bahan yang di list adalah untuk 2 porsi, tapi kita memerlukan hidangan sebanyak 5 porsi, sehingga setiap bahan harus dikalikan 2,5 dari takaran asalnya. Itu juga Matematika kan?

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti ‘belajar atau hal yang dipelajari, sedang dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ‘ilmu pasti’. Di Indonesia, matematika pernah disebut ilmu pasti. [1]

Ilmu Matematika diantaranya meliputi aritmatika, geometri, aljabar dll sehingga kalau mau sok idealis tentu saja banyak manfaat Matematika untuk ilmu pengetahuan lain dan juga untuk kehidupan, misalnya:
  • Kombinasi (Statistika) bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya formasi tim bola voli yang bisa dibentuk.
  • Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu untuk hitung-menghitung.
  • Geometri bisa digunakan para ahli sipil karena geometri salah satunya adalah membahas tentang bangun dan keruangan.
  • Aljabar bisa digunakan untuk memecahkan masalah bagaimana memperoleh laba sebanyak mungkin dengan biaya sesedikit mungkin. [2]

Matematika itu sama sekali tidak rumit, hanya cara penulisannya diperingkas agar tidak memakan banyak tempat. Contoh:
  
 
Yang ngeliat udah langsung  parno tu. Padahal kalau mau ditulis dalam bahasa sederhana, makna notasi di atas adalah:

Jumlah dari 2x yang mana x adalah bilangan bulat dari 1 sampai dengan 5 

alias jumlah dari 

(2 x 1) + (2 x 2) + (2 x 3) + (2 x 4) + (2 x 5) 

= 2 + 4 + 6 + 8 + 10

= 30

Super duper sederhana bukan? Lha iya, orang cuma perkalian 2 sama penjumlahan angka di bawah 10. Anak kelas 2 SD juga bisa ngitungnya. 

Dari pada nulis panjang-panjang, kan mending pake notasi, ringkas. 


Intinya adalah, mau memahami apa-apa saja notasi yang ada. Jika paham, maka akan sangat mudah mengerti maknanya. Sebaliknya, jika enggan memahami, maka jelas, ujung-ujungnya  berasa ngebaca tulisan dari planet Mars. Cuma bisa melongo dengan kepala blank


Hoho...

Kalau sudah blank, itulah yang menjadikan kita serta-merta melabelkan kata "SULIT" pada Matematika.

Nah, bagaimana dengan anda, mau pilih label apa untuk Matematika?

Referensi:

[1] Shadiq, Fadjar (2007). Matematika Mengapa Penting. [online]. (http://fadjarp3g.files.wordpress.com/2008/07/matematikamengapapenting.pdf diakses tanggal 05 Juli 2012)
[2] Mahardika (2010). Pentingnya Matematika!!!. [online]. (http://mahardhikadunungraganata.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_235.pdf diakses tanggal 05 Juli 2012) 

2 komentar:

Sebelum beranjak dari halaman ini, jangan lupa sisipkan masukan & komen anda ya...

Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz20I7CgMLS